Senin, 26 Oktober 2009

Masalah Harga Diri

HHmmm fren,,

Apasih definisi harga itu???

Kalau di browse di wikipedia Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa di samakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.

Lalu kenapa harga diri itu mahal??

Seperti hadist Nabi Muhammad SAW :Kemuliaan seorang mukmin adalah ketekunannya untuk shalat malam dan harga diri seorang mukmin adalah kemandiriannya tanpa bergantung pada orang lain (HR Baihaqi)

Apa saja yang dapat menghancurkan harga diri kita? Di sini saya sebutkan dua hal:
  • Tak tahu malu. Sekali seseorang tebal muka, (maaf) bermuka badak, maka ia tidak akan malu kalau hidupnya membebani orang lain. Di rumah, di kantor atau pun di masyarakatnya ia hanya menjadi beban lantaran tangannya ditengadahkan kepada orang lain. Hidup berkeluarga misalnya. Bertahun-tahun ikut numpang di rumah mertua. Namun semuanya ia jalani dengan ringan, tanpa berpikir sama sekali untuk turut membayarkan listrik, telepon atau air yang sehari-hari dipakainya. Pemuda yang telah tamat sekolah, susah mencari kerja, tetapi sehari-hari hanya duduk-duduk saja, sementara batang demi batang rokok ia beli dari uang orangtuanya.Siapa pun yang hidupnya hanya mengharapkan uluran tangan orang tanpa mau membalas kebaikan, maka sedikit demi sedikit harga dirinya akan jatuh. Padahal, Islam mengajarkan bahwa harga diri kita harus dijaga sebaik-baiknya. Benar, kita memiliki kekurangan yang membuat kita membutuhkan pertolongan orang lain. Namun, kita pun harus ingat bahwa setiap kali membebani orang lain, maka kita harus berjuang agar bisa meringankan beban orang lain pada sisi yang mampu dan sanggup kita lakukan. Belajarlah untuk malu menikmati sesuatu yang bukan menjadi hak kita.
  • Tidak tahu balas budi. Membalas budi baik sebenarnya bukan hal sulit. Namun tidak banyak orang yang memiliki kemauan dan kemampuan melaksanakannya secara istiqamah. Padahal, ketika sedang membutuhkan bantuan orang lain, kita mengiba dan berharap agar dia sudi memberikan pertolongan. Sayangnya. begitu masalah terpecahkan, kita pun segera lupa seolah-olah jalan keluar itu datang dengan sendirinya.

Maka kita perlu banyak bersyukur atas apa yang telah dianugerahkan ALLAH kepada kita dan jangan sampai sekalipun menganggap rendah orang kecil yang sesungguhnya mereka selalu berjuang demi mendapatkan rezeki ALLAH dengan jalan yang mereka ketahui dan dengan segala kehendak ALLAH Azza Wajalla.....

Belajar terus untuk bersyukur.....

Rabu, 14 Oktober 2009

Catatan : sebuah komitmen

Bismillahirrahmanirrahim,,,,